Makalah Studi Kelayakan Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Apek teknologi informasi merupakan suatu aspek yang berkenaan dengan teknologi dan informasi yang digunakan perusahaan. Banyak istilah yang berhubungan dengan teknologi informasi karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang digunakan. Beberapa istilah yang sering digunakan adalah yaitu : sistem informasi manajemen, sistem informasi manajemen berbasis komputer, teknologi informasi (TI), teknologi sistem informasi, teknologi komputer, manajemen informasi, dan sistem informasi (Jogiyanto, 2003:2).
Namun begitu, aspek ini merupakan salah satu aspek yang sangat vital dalam kelangsungan sebuah perusahaan. Terutama di era globalisasi yang di mana kompetisi dalam berbisnis menjadi semakin ketat. Perusahaan pun sebisa mungkin harus mampu memilih strategi yang paling tepat agar bisa berproduksi seefektif dan seefisien mungkin. Salah satu hal yang menunjang daya saing perusahaan adalah penggunaan teknologi dalam segala lini kegiatan perusahaan, yang akan lebih menguntungkan dari segi waku maupun energi.
B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana pengertian teknologi informasi (TI)?
2.      Bagaimana klasifikasi sistem TI?
3.      Bagaimana peranan TI bagi perusahaan?
4.      Bagaimana pemanfaatan TI?
5.      Bagaimana resiko dan kegagalan dalam penerapan TI?








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Teknologi Informasi
Menurut beberapa pakar teknologi terdapat beberapa definisi teknologi informasi, yaitu:
a.       Menurut Haag dan Keen, teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi.
b.      Menurut Martin, teknologi informasi adalah hal yang tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untukmemproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
c.       Menurut Williams dan Sawyer, teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi kecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video.
d.      Menurut Rahardjo (2002:74), teknologi informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi yang mempunyai nilai jual.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa teknologi informasi tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.

B.     Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi
Menurut Abdul Kadir dan Terra, TI dapat diklasifikasikan atas :
1.      Menurut fungsi yang diemban sistem, sistem teknologi informasi dapat dibedakan atas :
a)      Embedded IT systemadalah sistem teknologi informasi yang melekat pada produk lain. Contohnya sistem VCR ( Video Casette Recorder) memiliki sistem teknologi informasi yang memungkinkan pemakai dapat merekam tayangan televisi.
b)      Dedicated IT system adalah sistem teknologi informasi yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas khusus. Contohnya, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dirancang secra khususuntuk melakukan transaksi keuangan bagi nasabah bank.
c)      General purpose IT system adalah sistem teknologi informasi yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai aktifitas yang bersifat umum. Contohnya, PC (Personal Computer).
2.      Menurut departemen dalam perusahaan bisnis, TI dibedakan atas: sistem informasi akutansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dan lain-lain.
3.      Menurut dukungan terhadap level manajemen dalam perusahaan, TI dapat dibedakan atas : sistem pemrosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, dan sistem informasi eksekutif.


C.    Peranan Teknologi Informasi Bagi Perusahaan
Menurut Jogiyanto sistem teknologi informasi memberikan lima peran utama di dalam organisasi :
1.      Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.
2.      Meningkatkan efektifitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapat hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan.
3.      Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dengan menggunakan email dan chat.
4.      Meningkatkan kolaborasi, yaitu dengan menggunakan video conference dan teleconference.
5.      Meningkatkan kompetitif, yaitu sistem teknologi informasi digunakan untuk keunggulan kompetisi.
Peranan TI pada masa sekarang tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, TI dapat digunakan untukmencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan TI dapat digunakan untuk mencapaikeunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan.(Abdul dan Terra, 2003:22).



D.    Pemanfaatan Teknologi Informasi
Berkaitan dengan pemanfaatan TI dalam perusahaan, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan TI untuk meningkatkan kualitas informasi, kontrol kinerja perusahaan, dan peningkatan layanan untuk memenangkan pasar. Ide dasarnya adalah perusahaan menggunakan TI baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan mengolah data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptaan produk layanan baru sebagai daya saing untuk menghadapi kompetisi (Sutedjo, 2002:26).
Teknologi informasi juga dimanfaatkan oleh banyak organisasi sebagai kekuatan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Menurut Sutedjo (2002:24) banyak manfaat yang dipetik oleh perusahaan dengan penggunaan TI, yaitu :
1.      Integrasi data dan informasi Pembangunan TI maupun data transaksi yang dilakukan dari berbagai lingkungan jaringan.
2.      Sistem pengorganisasian data memungkinkan sistem bebas redudansi data.
3.      Meningkatkan kecepatan dan keakuratan penyusuanan laporan manajerial.
4.      Meningkatkan kualitas produk dan kecepatan layanan konsumen.
5.      Meningkatkan citra perusahaan.

Menurut Jogiyanto (2003:8) sistem teknologi informasi dapat dimanfaatkan di internal atau di eksternal organisasi. Di internal organisasi TI dapat diterapkan di fungsi-fungsi organisasi dan ditingkatan-tingkatan manajemen. Sistem TI yang diterapkan secara eksternal merupakan sistem TI internal yang ditarik ke luar organisasi menggunakan teknologi komunikasi. Tujuan dari sistem TI ini adalah untuk menjangkau pihak eksternal perusahaan secara lebih efektif sehingga menjangkau secara langsung pemasok dan pelanggan perusahaan supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan, karena sistem TI seperti ini sekarang merupakan alat yang memungkinkanmenciptakan keunggulan kompetisi.
Manfaat TI di bidang bisnis dapat dijadikan sebagai produk atau dapat digunakan sebagai alat (tools). Jadi, sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk TI atau dapat menggunakan TI untuk menghasilkan produk atau layanannya. (Rahardjo, 2002:77).
Dalam hubungan pembeli-penjual, informasi dapat menentukan daya tawar relatif dari konsumen serta informasi mendefinisikan relasi dengan pemasok. Adanya sebuah relasi berarti bahwa perusahaan telah membangun saluran khusus secara elektronik (TI). (Philip dalam Janita).


E.     Resiko dan Kegagalan Penerapan Teknologi Informasi
Masalah investasi dan penggunaan di bidang TI merupakan hal yang cukup memusingkan bagi perusahaan. Di satu sisi perusahaan sadar bahwa harus memiliki TI yang dapat menunjang bisnis, sementara di lain pihak perusahaan harus mengeluarkan baiya yang cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan TI yang dibutuhkan. Tanpa memiliki TI yang cukup canggih, sulit bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahan lain. Dalam pemanfaatan TI, tentu mengandung resiko atau kegagalan yang mungkin saja terjadi di dalam perusahaan. Resiko-resiko atau kegagalan-kegagalan tersebut tersebut antara lain :

a)      Gagalnya penerapan TI kareana faktor internal dan eksternal perusahaan yang belum siap untuk mengimplementasikan TI sehingga investasi telah keluar secara percuma dan tidak dapat dikembalikan lagi. (indrajit, 2004:5).
b)      Tingginya biaya pemeliharaan dan pengembangan teknologi yang harus ditanggung oleh perusahaan. Sehingga walaupun secara bisnis telah terjadi peningkatan output, membengkaknya biaya overhead pemeliharaan maupun pengembangan TI telah menyebabkan tingginya faktor input yang dibutuhkan sehingga secara langsung berdampak pada perhitungan produktifitas. (Indrajit, 2004:5).
c)      Cepatnya perkembangan dan perubahan inovasi TI sehingga perusahaan harus terus meng-up date TI yang dimilikinya untuk dapat terus bersaing secara kompetitif. Padahal dalam penerapan TI perusahaan harus mengeluarkan investasi yang cukup besar.
d)     Perusahaan harus memahami TI yang digunakan dengan tingkat keamanan yang dibangun di sekeliling database dan software secara hati-hati karena TI yang digunakan sangat rentan terhadap gangguan dari luar seperti hacker, virus dan gangguan lainnya yang merugikan perusahaan (Prahalad, 2005:133).


F.     Penerapan tekknologi informasi di perusahaan
1)      DSS (Decision Support System)
DSS mulai dikenalkan oleh ilmuwan dari MIT yaitu Michael Morton, G. Anthony Gorry dan Peter G. W. Keen. Sistem pendukung keputusan (SPK) banyak diterapkan untuk mnajemen tingkat menengah. SPK atau DSS merupakan sistem interaktif dan ad-hoc untuk mendukng keputusan setengah terstruktur (semi structured decision) manajer-manajer tingkat menengah. DSS sering mengintergrasikan model kuantitatif dalam kerangka kerjanya.

2)      SIM (System Information Management)menunjukkan sistem-sistem informasi fungsional, yaitu sistem-sistem informasi yang diterapkan di fungsi-fungsi organisasi. Sistem informasi manajemen terdiri dari sistem informasi akuntansi, sistem informasi keuangan, sistem informasi produksi, sistem informasi sumber daya manusia dan sistem informasi perusahaan.[1]









BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
teknologi informasi tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi komunikasi. Dengan kata lain, teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi.

Peranan TI pada masa sekarang tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan perseorangan. Bagi organisasi, TI dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi perseorangan TI dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan.
Menurut Jogiyanto (2003:8) sistem teknologi informasi dapat dimanfaatkan di internal atau di eksternal organisasi. Di internal organisasi TI dapat diterapkan di fungsi-fungsi organisasi dan ditingkatan-tingkatan manajemen. Sistem TI yang diterapkan secara eksternal merupakan sistem TI internal yang ditarik ke luar organisasi menggunakan teknologi komunikasi. Tujuan dari sistem TI ini adalah untuk menjangkau pihak eksternal perusahaan secara lebih efektif sehingga menjangkau secara langsung pemasok dan pelanggan perusahaan supaya perusahaan dapat memenangkan persaingan, karena sistem TI seperti ini sekarang merupakan alat yang memungkinkanmenciptakan keunggulan kompetisi.
Masalah investasi dan penggunaan di bidang TI merupakan hal yang cukup memusingkan bagi perusahaan. Di satu sisi perusahaan sadar bahwa harus memiliki TI yang dapat menunjang bisnis, sementara di lain pihak perusahaan harus mengeluarkan baiya yang cukup besar untuk dapat merancang dan mengimplementasikan TI yang dibutuhkan. Tanpa memiliki TI yang cukup canggih, sulit bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahan lain. Dalam pemanfaatan TI, tentu mengandung resiko atau kegagalan yang mungkin saja terjadi di dalam perusahaan.








DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto. 2009. Sistem Teknologi Informasi, Penerbit Andi. Yogyakarta
Dewi, Ike Janita. 2005. Integrasi Teknologi Informasi dengan Strategi.Yogyakarta: Amara Books.
Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra Ch. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Penerbit Andi. Yogyakarta
Indrajit, Richardus Eko. 2004. Kajian Strategis Cost Benefit Teknologi Informasi.penerbit Andi, Yogyakarta









[1]Jogiyanto. Sistem Teknoogi Informasi, (Yogyakarta: ANDI OFFSET: 2009), hal. 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Fiqh Mawaris (Kakek dan Saudara)

Makalah Fiqh Muamalah: Asuransi dan Arisan